Home » » Berkacalah Pak!

Berkacalah Pak!

Masih terekam jelas lelakh dg lencana praja memanggil keras, "ayo langsung saja kesini, rapat segera dimulai!". Dengan lagak bak raja langsung membuka rapat yang dihadiri 18 perwakilan teritorial dan segenap jajarannya.

Nampak dua gadis dengan Percaya diri maju melewati tengah audien mendatangi pusat suara. Dan duduk disamping penguasa tersebut.
"baik, karna sudah lengkap rapat kita mulai!"
"yang terhormat, bla bla bla. .
Yang saya hormati, bla bla bla. . Dan para hadirin yang berbahagia." sang raja memulai membuka acara.
"langsung saja petruk silahkan dipaparkan gambaran rencana pelatihan yang akan dihadiri oleh tuanku Bima!"
Mendengar perintah sang raja petruk langsung maju memaparkan gambaran kegiatannya.
"baik itu tadi pemaparan dari petruk, gmana audien ada yang menanggapi?" celetuk raja membuka diskusi.
Tanpa basa-basi seorang tinggi besar berkumis lebat memulai pertanyaanya, "baik bapak terima kasih atas waktunya. Begini harusnya itu bla bla bla. . .bukan seperti bla bla bla. . . Lantas apa yang harus kami bla bla bla. . ."
Diskusipun makin ramai, ternyata lelaki itu memancing para bala kurawanya seolah menyudutkan kedua gadis itu. Awalnya gadis itu nampak tenang menyikapi lontaran demi lontaran yang menyudutkannya. Tapi itu tidak berlangsung lama.

Suasana semakin memanas. Pembicaraan mulai melenceng dari koridor pembahasan awal. Puncaknya ketika kedua gadis itu tidak diberikan kesempatan membela diri dari pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkannya.

Melihat suasana yang begitu amat sangat memanas itu otakku mulai berputar merambat mencari akar jalan keluar. Namun bukan jalan keluar yang keluar dari perputaran otakku. Justru diam yang menguasai semuanya. Ku lihat petruk menunduk diam, semar meletakkan kepalanya pada kursi kurawa, sepasang pemuda pemudi nampak sibuk mempersiapkan amunisi membantu kedua gadis di depan, kurawa mulai gaduh saling angkat bicara. Suarana benar-benar "hening".

Hampir dua jam pembicaraan tak menghasilkan titik temu satupun. Yang ada hanya setumpuk ketidaktahuan yang semakin lama semakin menggelinding bagai bola salju.
**
tiba tiba saja henpond bergetar mengguncang goresan goresan pena. Ternyata sebuah pesan dari "Srikandi". Sempat terkaget, "ada apa?" ternyata isinya,

"Semangat..Dan positif thingking! Kadang terbesit, apa yang kita kerjakan dan dapatkan disini?..kita dapatkan bnyak hal dari sekedar capek. Ilmu komunikasi, rasa kepekaan sosial, dan bgaimana menjadi super tim. Sabar.. Itu yg akn slalu dteriakan. Suatu saat kita akan dpt hal besar yang hanya Allah yg tau, bahwa tidk ad yg SIA2,, saya bangga dg kalian."

Membaca pesan itu otakku berfikir keras, o iya ya kenapa tadi tidak melakukan ini itu itu ini. Harusnya tadi begini begitu begitu begini. Harusnya seperti ini bukan seperti itu. Bisa kog dan memang harus bisa!


0 komentar:

Post a Comment

sponsored

Popular Posts